Pada pertandingan perdana Piala Kemerdekaan 2025, Timnas Indonesia U-17 akan menghadapi Tajikistan U-17 di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang. Pertandingan ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi tim muda Indonesia di arena internasional.
Dengan kick off yang dijadwalkan pukul 19.30 WIB, laga ini juga menjadi bagian dari serangkaian pertandingan yang mempersiapkan tim untuk kompetisi yang lebih besar di masa depan. Sebelumnya, Mali dan Uzbekistan akan bertanding di lokasi yang sama pada pukul 16.00 WIB, memberikan nuansa pemanasan sebelum laga utama.
Persiapan Timnas U-17 untuk Piala Kemerdekaan 2025
Piala Kemerdekaan 2025 menghadirkan kesempatan emas bagi para pemain untuk mendapatkan pengalaman berharga. Indonesia menjadi tuan rumah turnamen ini yang diikuti oleh empat negara: Tajikistan, Mali, dan Uzbekistan. Kesempatan ini tidak hanya tentang meraih kemenangan, tetapi lebih kepada peningkatan skill dan mental para pemain muda di hadapan lawan-lawan yang lebih kuat.
Pelatih Timnas U-17, Nova Arianto, menekankan pentingnya pengalaman. Ia ingin para pemain dapat beradaptasi dengan tingkat persaingan yang lebih tinggi, yang berbeda dengan turnamen lainnya seperti AFF atau Piala Asia. “Lawannya sangat kuat; Mali adalah runner-up Piala Dunia U-17 sebelumnya, sementara Uzbekistan menjadi juara Piala Asia. Pertandingan ini merupakan tantangan yang signifikan bagi kami,” ungkapnya.
Target dan Harapan di Piala Kemerdekaan
Walaupun tidak menetapkan target juara, Nova berfokus pada pengembangan setiap pemain. “Kalau target secara pribadi, saya tidak memberikan target apapun kepada pemain. Saya ingin mereka berkembang dan mendapatkan pengalaman luar biasa,” jelasnya. Dengan pendekatan ini, Nova berharap para pemain bisa memetik pelajaran dari setiap pertandingan yang mereka jalani dalam turnamen ini.
Belajar dari pengalaman tim lainnya sangat penting. Para pemain diharapkan dapat meningkatkan kemampuan taktik dan strategi yang dapat mereka terapkan di Piala Dunia U-17 mendatang di Qatar, yang akan diadakan pada bulan November. Dengan demikian, Piala Kemerdekaan bukan hanya sekadar ajang bertanding, melainkan juga sebagai pemanasan dan persiapan mental menjelang event berkelas dunia.
Berikut adalah daftar pemain yang dibawa oleh pelatih Nova Arianto untuk mengikuti turnamen ini:
Kiper: M. Nur Ichsan, Dafa Gasemi, Rendy Razzaqu.
Belakang: Putu Panji, Mathew Baker, Algazani Dwi, Djone Alexander N, Putu Ekayana Yoga, Ida Bagus Putu Cahya, Azizu Milanesta, Pandu Aryo, Daniel Alfredo, Eizar Jacob, Fabio Azkairawan, Dafa Zaidan.
Tengah: Ilham Romadona, M. Azhar Muzakki, Evandra Florasta, Noha Pohan S., Nazriel Alvaro.
Depan: Rafi Rasyiq, Dimas Adi Prasetyo, M. Zahaby Gholy, Fardhan Ary, Fandi Ahmad, Fadly Alberto, Aaron, Alfaro Dwi Santosa, M. Mierza F., Aldiyansyah Taher.
dalam konteks ini, Piala Kemerdekaan diharapkan dapat menjadi sarana bagi pemain untuk mengeksplor kemampuan mereka di lapangan, berkompetisi dengan lawan yang memiliki pengalaman lebih besar. Ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga saat mereka kelak bertanding di pentas yang lebih tinggi.
Dengan semangat optimisme dan harapan, para pemain U-17 akan berjuang untuk memberikan yang terbaik, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk negara. Sejumlah tantangan tentu akan dihadapi, namun dengan persiapan yang matang dan keinginan untuk belajar, mereka bisa menjadikan setiap laga sebagai langkah menuju kesuksesan yang lebih besar di masa depan.