Aksi damai yang digelar di Bandar Lampung pada 1 September 2025 menjadi sorotan penting dalam konteks berdemokrasi. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung memberikan apresiasi besar terhadap keberhasilan aksi ini, yang berlangsung dengan tertib dan damai, mencerminkan kedewasaan demokrasi masyarakat setempat.
Keberhasilan aksi damai ini tidak hanya terlihat dari pelaksanaannya yang aman, tetapi juga melibatkan kolaborasi antara peserta aksi, aparat keamanan, dan pemerintah daerah. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Lampung mampu menyatakan aspirasi dengan cara yang konstruktif tanpa menimbulkan gangguan ketertiban.
Kesintasan Aksi Damai sebagai Cermin Demokrasi
Aksi damai ini adalah contoh nyata bahwa demokrasi dapat diartikulasikan dengan cara yang damai. Ketika masyarakat ingin menyampaikan pendapat, mereka dapat melakukannya tanpa merusak fasilitas umum ataupun menciptakan ketegangan. Menurut Ketua Tanfidziah PWNU Lampung, Puji Raharjo, keberhasilan tersebut berasal dari campur tangan semua pihak yang terlibat.
Puji Raharjo mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan aksi ini dan menekankan pentingnya menjaga suasana kondusif. “Alhamdulillah, demonstrasi berlangsung tertib, damai, dan penuh tanggung jawab,” ujarnya. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Lampung mengerti dan menghargai ruang demokrasi yang ada.
Peran Semua Pihak dalam Menjaga Keamanan
Partisipasi aktif semua pihak, mulai dari peserta aksi hingga aparat keamanan, memainkan peranan penting dalam menciptakan ketertiban. PWNU mengajak masyarakat agar terus menjaga persatuan dan mengedepankan nilai-nilai keharmonisan dalam setiap bentuk aksi. Dengan cara ini, keamanan dan kedamaian di Lampung dapat terjaga secara berkelanjutan.
PWNU menekankan, “Mari kita jaga kebersamaan ini. Kunci sukses dalam berdemokrasi terletak pada cara kita memberi ruang kepada semua pendapat dan aspirasi.” Dalam konteks ini, dua hal penting harus dipegang: cara penyampaian yang damai dan sikap saling menghargai.
Aksi Damai sebagai Teladan Nasional
Aksi demonstrasi damai di Lampung bukan hanya berhasil di tingkat lokal, tetapi juga menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia. PWNU menegaskan bahwa keberhasilan ini menunjukkan bahwa demokrasi dapat berjalan seiring dengan ketertiban dan keamanan. Masyarakat diharapkan dapat terus mengelola perbedaan pendapat secara sehat dan konstruktif.
Dalam pandangannya, Puji menjelaskan bahwa aksi damai berarti menjaga ruang demokrasi tanpa menciptakan keresahan publik. Hal ini penting agar Lampung tetap dapat menunjukkan kualitas berdemokrasi yang baik kepada daerah lain.
Membangun Komitmen Bersama untuk Kondusivitas
Keberhasilan menjaga suasana aman dan damai menuntut komitmen dari seluruh pihak. PWNU menilai bahwa harmoni antara masyarakat, aparat, dan pemerintah merupakan kunci utama dalam menciptakan keamanan. Sinergi ini perlu terus terjalin agar setiap aksi dan aspirasi masyarakat dapat terakomodasi dengan baik.
Puji Raharjo menambahkan bahwa situasi kondusif ini harus dipertahankan sebagai modal penting dalam membangun Lampung ke depan. Dengan lingkungan yang aman dan nyaman, pembangunan daerah dapat berlangsung lancar, dan masyarakat dapat lebih aktif terlibat dalam proses demokrasi tanpa rasa takut.
Dengan demikian, tindakan bijak dan beradab dalam berdemokrasi harus terus diwujudkan agar Lampung menjadi contoh positif bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Diharapkan, melalui aksi damai ini, masyarakat semakin paham bahwa aspirasi dan pendapat dapat disampaikan dengan cara yang menghormati satu sama lain dan menjaga ketertiban umum.