Program Bank Sampah Sekolah yang baru diperkenalkan di Kota Bandar Lampung adalah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan memberi manfaat ekonomi bagi siswa. Pemerintah Provinsi mengharapkan bahwa program ini tidak hanya sekadar menjadi program pemerintah, tetapi juga menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari masyarakat, terutama di kalangan pelajar.
Di dalam sambutannya, Wakil Gubernur menjelaskan bahwa Lampung menghasilkan jumlah sampah yang cukup signifikan, yakni 720 ribu ton setiap tahun. Bahkan, Kota Bandar Lampung sendiri menyumbang sekitar 800 ton sampah per hari. Dari siswa SMA/SMK di kota tersebut, volume sampah yang dihasilkan mencapai 31 ton setiap hari, yang mencerminkan urgensi pengelolaan sampah yang lebih baik.
Manfaat Program Bank Sampah Sekolah
Program ini muncul sebagai solusi yang cerdas untuk mengatasi masalah sampah yang terus meningkat. Selain dapat mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA), program ini juga mengajak pihak sekolah untuk lebih proaktif dalam mengelola sampah mereka sendiri. Dengan berinisiatif menyelesaikan masalah sampah, sekolah tidak hanya membantu pemerintah, tetapi juga melatih siswa untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Salah satu manfaat dari program ini adalah membentuk karakter siswa. Melalui pengelolaan sampah, siswa diajak untuk lebih disiplin dan bertanggung jawab. Ini sejalan dengan prinsip 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Sekolah yang berhasil menerapkan prinsip ini akan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga keuangan yang siap memberikan kerja sama melalui tabungan simbolis untuk sekolah.
Implementasi dan Harapan untuk Masa Depan
Dari segi implementasi, siswa akan diajarkan untuk mengumpulkan dan memilah sampah anorganik, seperti kertas, plastik, logam, dan kaca. Sampah yang telah terpilah ini kemudian akan ditimbang dan diubah menjadi saldo tabungan yang dapat digunakan dalam bentuk tunai maupun digital. Sistem ini akan mempermudah siswa untuk melakukan transaksi dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap upaya pengelolaan lingkungan.
Dengan implementasi program Bank Sampah Sekolah, diharapkan budaya peduli lingkungan dapat tumbuh subur di kalangan siswa. Tidak hanya memberikan nilai tambah ekonomi, tetapi juga menciptakan generasi yang lebih sadar lingkungan. Masa depan yang lebih bersih dan sehat tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat, khususnya generasi muda.