Pantai Barat Sumatera baru-baru ini mengalami guncangan gempa bumi dengan kekuatan 5.0 magnitudo pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi resmi terkait peristiwa ini, menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menyebabkan tsunami.
Gempa terjadi sekitar pukul 20.35 WIB dan berlokasi di dekat Pantai Selatan Bengkulu, dengan sumbernya merupakan gempa tektonik. Apakah Anda tahu mengapa daerah ini rentan terhadap gempa bumi?
Detail Gempa Bumi dan Penjelasannya
Menurut penjelasan dari BMKG, lokasi episenter gempa terletak pada koordinat 4,97° LS dan 102,95° BT, dengan jarak 48 km di arah barat daya Kota Kaur, Bengkulu, pada kedalaman 37 km. Kejadian ini merupakan hasil dari aktivitas subduksi lempeng, di mana satu lempeng bumi bergerak turun ke bawah lempeng lainnya.
Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa gempabumi ini berjenis dangkal. Mekanisme sumber menunjukkan bahwa ada pergerakan naik yang dikenal dengan istilah thrust fault. Ini adalah jenis pergerakan yang umum terjadi di daerah subduksi, menjelaskan mengapa Sumatera, yang berada di jalur lempeng aktif, sering mengalami gempa.
Reaksi dan Pengaruh Gempa pada Wilayah Sekitar
Dari laporan BMKG, gempa ini dirasakan di beberapa daerah. Kepahiang dan Kaur mencatat skala intensitas III MMI, di mana getaran terasa nyata dalam rumah. Di daerah Enggano, Bengkulu Utara, serta Empat Lawang, getaran dirasakan oleh beberapa orang dengan skala II MMI. Kejadian ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana kekuatan gempa dapat membawa dampak langsung bagi masyarakat di sekitarnya.
Walaupun guncangan ini terasa, hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa potensi tsunami tidak ada, memberikan ketenangan bagi masyarakat. Monitoring lebih lanjut menyatakan bahwa hingga pukul 20.52 WIB, tidak ada aktivitas gempa susulan yang terpantau. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak jelas kebenarannya.
BMKG juga memberikan beberapa himbauan penting untuk masyarakat. Pertama, masyarakat disarankan untuk menjaga ketenangan dan tidak panik. Kedua, penting untuk menghindari bangunan yang telah mengalami retakan atau kerusakan akibat gempa. Terakhir, adalah langkah bijaksana untuk memeriksa kekuatan bangunan sebelum masuk kembali, guna memastikan keselamatan diri dan keluarga.
Dengan memahami lebih jauh tentang gempa bumi ini, kita dapat lebih bersiap dalam menghadapi kemungkinan bencana di masa mendatang. Ketahui langkah-langkah evakuasi dan edukasi diri tentang keselamatan saat terjadi gempa bumi, sehingga dapat meminimalisir risiko yang mungkin timbul.