• Home
  • Bola
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Lampung
  • Pendidikan
Pantaumedia.com
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Bola
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Lampung
  • Pendidikan
Pantaumedia.com
SUBSCRIBE
No Result
View All Result
Pantaumedia.com
No Result
View All Result

Harga Tapioka Turun, Petani Singkong Harus Siap Menghadapi Tren Penurunan Harga

Harga Tapioka Turun, Petani Singkong Harus Siap Menghadapi Tren Penurunan Harga

Permintaan tapioka global menurun drastis pada periode 2024-2025, dan ini berdampak besar terhadap harga singkong yang menjadi bahan baku utama. Petani yang diharapkan dapat menikmati hasil yang lebih baik kini harus bersiap menghadapi kenyataan pahit ketika harga anjlok di pasaran.

Berdasarkan data, harga acuan yang ditetapkan pemerintah adalah Rp1.350 per kilogram dengan potongan maksimal 30 persen. Namun, praktik di lapangan menunjukkan bahwa banyak pabrik menerapkan potongan lebih dari itu, sehingga harga yang diterima para petani hanya berkisar antara Rp1.000 hingga Rp1.100 per kilogram. Situasi ini jelas mengancam kesejahteraan petani singkong di Lampung, yang merupakan salah satu daerah penghasil singkong terbesar di Indonesia.

Dampak Penurunan Harga Singkong

Penurunan harga singkong tidak hanya berdampak di Lampung tetapi juga merata di beberapa daerah penghasil singkong lainnya. Hal ini sangat berkaitan dengan jatuhnya harga tepung tapioka, yang merupakan produk turunan dari singkong. Jika sebelumnya harga tepung tapioka sekitar Rp5.600 per kilogram, kini harga tersebut terjun bebas hingga mencapai Rp4.500 per kilogram, dengan beberapa kasus bahkan lebih rendah.

Lampung sendiri, dengan luas lahan singkong mencapai 239.994 hektare, menghasilkan sekitar 7,16 juta ton singkong setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, industri pengolahan dapat menghasilkan hingga 1,79 juta ton tepung tapioka dengan nilai ekonomi yang cukup besar, sekitar Rp10,7 triliun. Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung menunjukkan bahwa terdapat 67 pabrik tapioka tersebar di sembilan kabupaten, dengan Lampung Tengah sebagai pusatnya.

Strategi untuk Menghadapi Krisis Harga

Saat ini, petani dan pelaku industri di Lampung harus memikirkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi penurunan harga ini. Mempertimbangkan diversifikasi produk bisa jadi adalah solusi. Sebagai contoh, petani bisa mulai mengeksplorasi produk-produk turunan lainnya dari singkong yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.

Beberapa perusahaan besar seperti PT Budi Acid Jaya dan PT Florindo Makmur telah mengambil inisiatif untuk meningkatkan produksi dengan kualitas yang lebih baik. Dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern, diharapkan kualitas dan kuantitas hasil panen dapat ditingkatkan sehingga dapat bersaing di pasar internasional.

Tak hanya itu, instruksi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah juga harus diterapkan dengan lebih konsisten. Harga acuan yang ditetapkan tidak hanya menjadi angka, tetapi harus diimplementasikan di lapangan demi menjaga kesejahteraan petani.

Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan kondisi pasar akan berangsur membaik, dan petani tidak lagi terjerat dalam siklus harga yang merugikan. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan untuk petani juga penting agar mereka memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar yang cepat.

Dalam menghadapi tantangan ini, semua pihak—dari petani, pemerintah, hingga industri—perlu berkolaborasi untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Dengan menjaga komunikasi yang baik dan terbuka, serta menerapkan strategi yang tepat, diharapkan bahwa industri singkong di Lampung dan Indonesia secara keseluruhan dapat bangkit kembali.

You might also like

Pemprov Lampung Diimbau Jaga Stabilitas Inflasi menurut Pengamat Ekonomi

Produk Dalam Negeri Atur Kestabilan Harga Pangan

Praktik Pertanian Baik untuk Meningkatkan Daya Saing Kopi

Permintaan tapioka global menurun drastis pada periode 2024-2025, dan ini berdampak besar terhadap harga singkong yang menjadi bahan baku utama. Petani yang diharapkan dapat menikmati hasil yang lebih baik kini harus bersiap menghadapi kenyataan pahit ketika harga anjlok di pasaran.

Berdasarkan data, harga acuan yang ditetapkan pemerintah adalah Rp1.350 per kilogram dengan potongan maksimal 30 persen. Namun, praktik di lapangan menunjukkan bahwa banyak pabrik menerapkan potongan lebih dari itu, sehingga harga yang diterima para petani hanya berkisar antara Rp1.000 hingga Rp1.100 per kilogram. Situasi ini jelas mengancam kesejahteraan petani singkong di Lampung, yang merupakan salah satu daerah penghasil singkong terbesar di Indonesia.

Dampak Penurunan Harga Singkong

Penurunan harga singkong tidak hanya berdampak di Lampung tetapi juga merata di beberapa daerah penghasil singkong lainnya. Hal ini sangat berkaitan dengan jatuhnya harga tepung tapioka, yang merupakan produk turunan dari singkong. Jika sebelumnya harga tepung tapioka sekitar Rp5.600 per kilogram, kini harga tersebut terjun bebas hingga mencapai Rp4.500 per kilogram, dengan beberapa kasus bahkan lebih rendah.

Lampung sendiri, dengan luas lahan singkong mencapai 239.994 hektare, menghasilkan sekitar 7,16 juta ton singkong setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, industri pengolahan dapat menghasilkan hingga 1,79 juta ton tepung tapioka dengan nilai ekonomi yang cukup besar, sekitar Rp10,7 triliun. Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung menunjukkan bahwa terdapat 67 pabrik tapioka tersebar di sembilan kabupaten, dengan Lampung Tengah sebagai pusatnya.

Strategi untuk Menghadapi Krisis Harga

Saat ini, petani dan pelaku industri di Lampung harus memikirkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi penurunan harga ini. Mempertimbangkan diversifikasi produk bisa jadi adalah solusi. Sebagai contoh, petani bisa mulai mengeksplorasi produk-produk turunan lainnya dari singkong yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.

Beberapa perusahaan besar seperti PT Budi Acid Jaya dan PT Florindo Makmur telah mengambil inisiatif untuk meningkatkan produksi dengan kualitas yang lebih baik. Dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern, diharapkan kualitas dan kuantitas hasil panen dapat ditingkatkan sehingga dapat bersaing di pasar internasional.

Tak hanya itu, instruksi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah juga harus diterapkan dengan lebih konsisten. Harga acuan yang ditetapkan tidak hanya menjadi angka, tetapi harus diimplementasikan di lapangan demi menjaga kesejahteraan petani.

Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan kondisi pasar akan berangsur membaik, dan petani tidak lagi terjerat dalam siklus harga yang merugikan. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan untuk petani juga penting agar mereka memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar yang cepat.

Dalam menghadapi tantangan ini, semua pihak—dari petani, pemerintah, hingga industri—perlu berkolaborasi untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Dengan menjaga komunikasi yang baik dan terbuka, serta menerapkan strategi yang tepat, diharapkan bahwa industri singkong di Lampung dan Indonesia secara keseluruhan dapat bangkit kembali.

Previous Post

Handheld Gaming Windows Asus ROG Xbox Ally dan Ally X

Next Post

Utrecht Raih Kemenangan di Leg I Play-off Liga Europa

Related Posts

Pemprov Lampung Diimbau Jaga Stabilitas Inflasi menurut Pengamat Ekonomi

Pemprov Lampung Diimbau Jaga Stabilitas Inflasi menurut Pengamat Ekonomi

Perekonomian yang stabil merupakan pondasi penting bagi pembangunan suatu daerah. Salah satu aspek utama dalam menjaga stabilitas perekonomian adalah pengendalian...

Produk Dalam Negeri Atur Kestabilan Harga Pangan

Produk Dalam Negeri Atur Kestabilan Harga Pangan

Pemerintah daerah di Lampung mengimplementasikan strategi untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, salah satunya dengan mengoptimalkan produk lokal. Langkah ini...

Praktik Pertanian Baik untuk Meningkatkan Daya Saing Kopi

Praktik Pertanian Baik untuk Meningkatkan Daya Saing Kopi

Lampung merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia, dengan sentra produksi yang meliputi Tanggamus, Lampung Barat, dan Way...

Kesenjangan Pertumbuhan Ekonomi dan Kondisi Riil Menurut Pengusaha di Lampung

Kesenjangan Pertumbuhan Ekonomi dan Kondisi Riil Menurut Pengusaha di Lampung

Kondisi ekonomi di Lampung menunjukkan adanya kesenjangan yang mencolok antara data makro dan realitas di lapangan. Kamar Dagang dan Industri...

RekomendasiPost

Browser Anti Blokir Simontok Terbaru 2025

Browser Anti Blokir Simontok Terbaru 2025

Daftar Alamat Rumah di Google Maps

Daftar Alamat Rumah di Google Maps

Beasiswa Penuh untuk Mahasiswa Berprestasi Asal Lampung dari Universitas Indonesia Mandiri

Beasiswa Penuh untuk Mahasiswa Berprestasi Asal Lampung dari Universitas Indonesia Mandiri

Jaringan Media

  • lensautama.id
  • wartafakta.id
  • kabarsuara.id
  • beritacepat.id
  • posbenua.id
  • metrosuara.id
  • lineberita.id
  • radarharian.id
  • tempoaktual.id
  • fokusnasional.id
  • pantauindonesia.id
  • sekilasnews.id
  • fokustempo.id
  • mediapos.id
  • bangsanews.id
  • terasfakta.id
  • indofakta.id
  • indotempo.id
  • arahberita.id
  • rincilokal.id
  • lacakberita.id
  • cuplikdata.id
  • siarandaerah.id
  • nalarberita.id
  • narasiutama.id
  • pusatkabar.id
  • pantaupublik.id
  • teropongpublik.id
  • portalkabar.id
  • kilaswarta.id
  • cahayaberita.id
  • rekamfakta.id
  • pijarberita.id
  • detilberita.id
  • indokritis.id
  • citraberita.id
  • perskita.id
  • nusainfo.id
  • lintasbangsa.id
  • laporanmetro.id
  • lensapublik.id
  • citraharian.id
  • zonaliputan.id
  • liputanmetro.id
  • indoheadline.id
  • arahkabar.id
  • zonajurnalis.id
  • infobangsa.id
  • logikaberita.id
  • mediasiaran.id
  • rakyatupdate.id
  • infoheadline.id
  • beritakritis.id
  • suarawan.id
  • jurnalita.id
  • layardunia.id
  • fokuspagi.id
  • indonesiacek.id
  • saluranrakyat.id
  • livemetro.id
  • setarainfo.id
  • rakyatinfo.id
  • detaklokal.id
  • harianlokal.id
  • metromerdeka.id
  • opiniglobal.id
  • ulasutama.id
  • potretpublik.id
  • pantaukabar.id
  • infonyata.id
  • kupasin.id
  • lipututama.id
  • riliskini.id
  • layarkabar.id
  • rekamperistiwa.id
  • tapkabar.id
  • pintukabar.id
  • intipfakta.id
  • laporterbaru.id
  • serbuanews.id
  • detakmedia.id
  • realitaterkini.id
  • petaberita.id
  • intikabar.id
  • mediaagenda.id
  • sisiberita.id
  • jakartavnews.com
  • wartafokus.com
  • bicarapublik.com
  • rilisutama.com
  • suaraperistiwa.com
  • stasiunfakta.com
  • kabartajam.com
  • wawasanberita.com
  • sinyalberita.com
  • penanasional.com
  • medianalar.com
  • metronarasi.com
  • publikraya.com

Kategori

  • Bola
  • Ekonomi
  • Lampung
  • Pendidikan
  • Teknologi
Pantaumedia.com

© 2025 PantauMedia.com – Media berita Indonesia | Hak cipta dilindungi.

Informasi Situs

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Follow Media Social

No Result
View All Result
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

© 2025 PantauMedia.com – Media berita Indonesia | Hak cipta dilindungi.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In