Kondisi ekonomi di Lampung menunjukkan adanya kesenjangan yang mencolok antara data makro dan realitas di lapangan. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Lampung mencermati bagaimana pertumbuhan yang diukur secara makro tidak sejalan dengan kesejahteraan masyarakat, terutama di kalangan petani. Hal ini menimbulkan pertanyaan kritis: seberapa besar manfaat pertumbuhan ekonomi tersebut dirasakan oleh para pelaku usaha di sektor mikro?
Di tengah pertumbuhan ekonomi yang terlihat menjanjikan, banyak kalangan yang meragukan dampaknya terhadap petani dan masyarakat kecil. Sektor pertanian yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi masih menghadapi berbagai tantangan, sementara masyarakat tidak merasakan perbaikan yang signifikan dalam kesejahteraan sehari-hari.
Kesenjangan Antara Pertumbuhan dan Kesejahteraan
Wakil Ketua Umum Kadin Lampung, Romi Junanto Utama, menyoroti ketidakcocokan antara data pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan kenyataan di lapangan. Dengan pertumbuhan yang pesat, seharusnya kesejahteraan masyarakat juga meningkat. Namun, ketimpangan ini justru semakin terlihat, terutama di sektor pertanian. “Sektor pertanian mengalami penurunan pertumbuhan dalam lebih dari satu dekade terakhir, meskipun kontribusinya terhadap ekonomi masih cukup besar,” jelasnya.
Data menunjukkan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi didorong oleh sektor perdagangan, petani masih sangat bergantung pada kondisi pasar yang seringkali tidak menguntungkan. Selain itu, masalah sumber daya manusia (SDM) juga menjadi perhatian, di mana minat generasi muda untuk menjadikan sektor pertanian sebagai pilihan karier semakin menurun. Hal ini menciptakan tantangan baru dalam mempertahankan keberlangsungan sektor ini.
Pentingnya Sinergi Antara Sektor Mikro dan Makro
Romi juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mengatasi masalah ini. “Pembangunan perekonomian tidak cukup hanya dilihat dari sisi makro. Kita perlu memperkuat sektor mikro agar manfaatnya lebih terasa bagi masyarakat,” tambahnya. Ia percaya bahwa penguatan sektor mikro merupakan langkah strategis untuk menciptakan dampak yang lebih nyata bagi masyarakat.
Pemimpin Redaksi setempat, Abdul Gafur, menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap ekonomi mikro. Menurutnya, meskipun indikator makro penting, pemahaman terhadap kondisi riil masyarakat juga harus diperhatikan. “Pemerintah perlu melihat ke dalam ekonomi mikro agar mampu menciptakan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” ujarnya. Ini menunjukkan bahwa deteksi dini terhadap permasalahan di sektor mikro dapat mendorong terwujudnya pertumbuhan yang lebih inklusif.
Secara keseluruhan, sektor primer seperti pertanian memerlukan dukungan yang lebih, bersama dengan penguatan sektor lain seperti pariwisata. Kombinasi ini dapat membawa dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. “Kita harus dapat menemukan cara untuk mengoptimalkan kolaborasi antara sektor primer dan sektor lainnya,” harap Abdul. Selain itu, kreativitas dalam mengembangkan acara serta menciptakan iklim yang mendukung pariwisata hendaknya menjadi fokus utama bagi para pengusaha dan pemangku kebijakan.