Dalam laga persahabatan yang berlangsung di Stadion Anfield, Liverpool berhasil meraih dua kali kemenangan atas Athletic Bilbao. Pertandingan ini tidak hanya menjadi ajang uji coba, tetapi juga kesempatan bagi para pemain untuk menunjukkan performa terbaik mereka menjelang kompetisi yang lebih sesungguhnya.
Statistik menunjukkan bahwa Liverpool menurunkan kombinasi pemain muda dan senior. Hal ini menjadi sorotan, terutama bagi penggemar yang menantikan generasi baru pemain The Reds. Siapa sajakah pemain yang mencuri perhatian dalam laga ini, dan bagaimana jalannya pertandingan itu berlangsung?
Pertandingan Pertama: Dominasi Liverpool
Pada laga pertama, Liverpool menurunkan beberapa pemain muda yang menjanjikan, seperti Ben Doak dan Rio Ngumoha. Dalam penampilan ini, pemain muda tersebut segera membuktikan diri dengan menunjukkan keahlian dan ketenangan bermain mereka. Gol pertama dicetak oleh Rio Ngumoha hanya dua menit setelah pertandingan dimulai, menunjukkan bahwa Liverpool ingin tampil agresif sejak awal. Tiga menit kemudian, Darwin Nunez menambah keunggulan menjadi 2-0, yang membangun kepercayaan diri tim.
Menjelang akhir babak pertama, keunggulan Liverpool bertambah menjadi 3-0 setelah kiper Bilbao, Alex Padilla, melakukan gol bunuh diri. Ini adalah situasi yang menjadi momen krusial bagi Liverpool, yang terlihat tidak hanya mendominasi permainan, tetapi juga memanfaatkan kesalahan lawan dengan maksimal. Pada babak kedua, Liverpool tidak mengendurkan serangannya dan menambah angka melalui gol Harvey Elliott pada menit ke-48, yang mengubah skor menjadi 4-0.
Namun, Bilbao tidak menyerah begitu saja. Dengan semangat juang tinggi, mereka berhasil memperkecil kedudukan melalui gol Gorka Guruzeta, mengakhiri laga dengan skor 4-1. Momen ini menjadi pelajaran penting bagi Liverpool untuk tetap fokus hingga akhir pertandingan, meskipun mereka telah berada dalam posisi yang menguntungkan.
Pertandingan Kedua: Ketegangan dan Kemenangan
Pada laga kedua, Liverpool memasang kekuatan terbaiknya, termasuk Mohamed Salah, Dominik Szoboszlai, dan Cody Gakpo. Selain itu, mereka juga menurunkan rekrutan anyar seperti Florian Wirtz dan Hugo Ekitike di lineup awal. Liverpool memulai pertandingan dengan baik dan berhasil mencetak gol melalui Mohamed Salah pada menit ke-14.
Namun, Bilbao menunjukkan bahwa mereka tidak ingin terkalahkan dengan mudah. Pada menit ke-29, Oihan Sancet berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Hal ini mengubah dinamika pertandingan, dan membuat Liverpool harus berjuang lebih keras untuk merebut kembali kontrol permainan. Di babak kedua, Cody Gakpo kembali membawa Liverpool unggul dengan mencetak gol pada menit ke-55. Namun, nasib sial menimpa Gakpo ketika ia melakukan gol bunuh diri yang membuat kedudukan menjadi imbang 2-2.
Meski tertekan, Liverpool tidak kehilangan akal. Di menit ke-70, Gakpo kembali menunjukkan ketajamannya dengan mencetak gol ketiga bagi Liverpool, yang sekaligus menjadi penentu kemenangan dalam laga tersebut. Hasil akhir menunjukkan Liverpool menang dengan skor 3-2, menegaskan bahwa tim ini masih memiliki daya juang yang tinggi meskipun menjalani laga persahabatan.
Secara keseluruhan, kedua pertandingan ini menghadirkan gambaran jelas tentang potensi dan kekuatan Liverpool. Kemenangan ini bukan hanya sekadar hasil, tetapi juga menjadi modal penting bagi mereka dalam menghadapi kompetisi yang akan datang. Tim ini sudah menunjukkan bahwa meskipun ada beberapa kendala, mereka tetap mampu bersaing di level tinggi.