Pada laga penting yang terjadi beberapa waktu lalu, Persib Bandung berhasil lolos ke fase grup AFC Champions League (ACL) meski pelatih mereka, Bojan Hodak, mengungkapkan bahwa timnya belum tampil dalam kondisi maksimal. Pengakuan ini menyoroti beberapa faktor yang berdampak pada performa tim di lapangan.
Kemenangan tersebut memang layak dirayakan, namun adanya tantangan yang harus diperhatikan sangat penting untuk tim yang ingin bersaing lebih jauh. Terutama setelah pertandingan yang berlangsung keras dan banyak menyita tenaga.
Stamina Pemain dan Kondisi Lapangan
Salah satu aspek yang disoroti Hodak adalah kondisi stamina para pemain yang belum sepenuhnya pulih setelah menghadapi laga perdana Super League 2025/2026 hanya tiga hari sebelumnya. “Di babak kedua, secara fisik kami belum berada di level ideal,” ungkapnya. Ini menunjukkan bahwa manajemen fisik dan pemulihan harus menjadi perhatian serius dalam setiap pertandingan.
Lebih lanjut, Hodak juga menyebutkan bahwa kualitas rumput stadion menjadi masalah. Ia berpendapat bahwa kondisi lapangan berkontribusi pada performa kurang optimal tim. “Sebelum pertandingan saya sudah sampaikan, masalah paling besar adalah lapangan,” tegasnya. Hal ini dapat menjadi insight penting bagi tim penyelenggara dan manajemen stadion untuk memperbaiki fasilitas demi mendukung pertandingan yang lebih baik di masa depan.
Penyelesaian Akhir yang Perlu Ditingkatkan
Selain masalah fisik dan lapangan, Hodak juga menyoroti aspek teknis dalam permainan tim. Ia menyatakan bahwa lini belakang dan tengah tim sudah memainkan perannya dengan baik, tetapi saat memasuki area penalti lawan, efisiensi dalam penyelesaian akhir masih kurang. “Final pass belum cukup. Kami belum cukup tajam,” tambahnya. Hal ini menyiratkan bahwa untuk meraih kesuksesan di tingkat yang lebih tinggi, Persib perlu terus meningkatkan kemampuan menyerang mereka.
Pada pertandingan tersebut, gol kemenangan bagi Maung Bandung tercipta dari tindakan tidak terduga yakni gol bunuh diri kiper Manila, Michael Asong, dan sontekan Uilliam Barros. Meski hasilnya positif, evaluasi di bagian serangan dan bagaimana tim memanfaatkan peluang sangatlah penting dalam persiapan ke depan.
Menghadapi tantangan ini, pasukan Hodak harus fokus dan terencana, serta mempertajam teknik dan strategi dalam menyerang lawan. Penekanan pada penguasaan bola dan finishing yang lebih baik bisa menjadi kunci untuk menghadapi tim-tim yang lebih kuat di fase grup ACL nanti. Kesadaran tentang kekurangan ini sekaligus semangat untuk memperbaiki diri harus menjadi motivasi utama untuk berjalan maju.
Secara keseluruhan, meskipun berhasil lolos, keinginan untuk tampil lebih baik harus terus berkembang. Melalui pendekatan analitis dan evaluasi performa pasca setiap pertandingan, tim diharapkan dapat melihat apa yang perlu ditingkatkan. Dengan demikian, tidak hanya lolos dari fase grup, tetapi juga memiliki peluang untuk melaju lebih jauh di kejuaraan bergengsi ini.