Al Muzzammil Yusuf adalah sosok yang mulai dikenal luas berkat posisinya sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2025–2030. Perjalanan hidupnya yang dimulai dari seorang aktivis kampus hingga menjadi pemimpin partai menunjukkan dedikasinya yang tinggi terhadap masyarakat dan politik.
Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman yang kaya, ia berhasil membangun reputasi sebagai seorang pemimpin yang visioner. Bagaimana perjalanan hidupnya membentuk kariernya yang gemilang? Berikut akan diulas lebih dalam mengenai profil Al Muzzammil Yusuf.
Pendidikan yang Membangun Karakter
Al Muzzammil Yusuf mengawali pendidikan dasarnya di SD Persit Tanjung Karang, diikuti dengan SMP Negeri 72 Jakarta, dan SMA Negeri 4 Jakarta. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, meraih gelar sarjana Ilmu Politik pada 1992. Selain itu, gelar magister dan doktor dalam bidang Ilmu Komunikasi Politik ia raih dari Universitas Sahid dan Universitas Indonesia.
Pendidikan formal yang didapatnya tidak hanya terbatas di dalam negeri. Ia juga memperluas wawasan internasional dengan mengikuti program Bahasa Inggris di Sydney, Australia, dan Bahasa Arab di Kairo, Mesir, masing-masing selama satu tahun. Pengalamannya ini menjadi landasan penting bagi pemikirannya yang global dan membuka peluang untuk berinteraksi dengan berbagai budaya.
Aktivisme Sosial dan Awal Karier Politik
Di luar dunia pendidikan, Al Muzzammil aktif berkontribusi pada berbagai lembaga swadaya masyarakat sebelum terjun ke politik. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Center for Middle East Studies dan aktif dalam LSM Studi Informasi dan Dunia Islam Kontemporer. Selama masa kuliah, ia dikenal sebagai Ketua Senat Mahasiswa FISIP UI dan Ketua Mushola Kampus, yang menunjukkan jiwa kepemimpinannya sejak dini.
Karier politiknya dimulai dengan terpilihnya ia sebagai anggota DPR RI dari Dapil Lampung I pada Pemilu 2004. Sejak saat itu, ia terus mendapatkan kepercayaan publik selama lima periode berturut-turut. Dalam kiprahnya di parlemen, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III dan Wakil Ketua Baleg, serta kini duduk di Komisi XIII yang memfokuskan diri pada reformasi regulasi dan hak asasi manusia.
Selain tugas-tugas formal, ia juga terlibat aktif sebagai pembicara di seminar-seminar yang membahas tema keluarga, pemuda, dan dunia Islam, serta menjadi Koordinator Kaukus Parlemen untuk Palestina antara tahun 2007 hingga 2014. Keterlibatannya dalam isu-isu internasional menonjolkan komitmennya terhadap keadilan dan kepedulian global.
Menjabat sebagai Presiden PKS
Pada 4 Juni 2025, Al Muzzammil Yusuf terpilih secara democratis sebagai Presiden PKS, menggantikan Ahmad Syaikhu. Pemilihannya berlangsung dalam proses yang melibatkan Majelis Syuro PKS dan mendapat sambutan hangat dari kader di seluruh Indonesia. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya soliditas internal partai, profesionalisme, serta pelayanan publik yang inklusif dan progresif.
Visi dan misi yang diusungnya mencerminkan keinginan untuk membawa PKS menuju arah yang lebih baik, dengan fokus pada kebutuhan masyarakat dan tantangan yang dihadapi negara. Al Muzzammil berharap untuk menjadikan PKS sebagai partai yang dekat dengan rakyat, mampu memberikan solusi nyata terhadap masalah yang ada.
Dengan latar belakang, pendidikan, serta pengalaman yang dimiliki, Al Muzzammil Yusuf diharapkan dapat membawa perubahan positif dan inovasi dalam politik Indonesia. Suksesnya dalam menjabat sebagai Presiden PKS tentunya akan sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam merangkul berbagai elemen masyarakat dan partai.
Al Muzzammil Yusuf adalah sosok yang mulai dikenal luas berkat posisinya sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2025–2030. Perjalanan hidupnya yang dimulai dari seorang aktivis kampus hingga menjadi pemimpin partai menunjukkan dedikasinya yang tinggi terhadap masyarakat dan politik.
Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pengalaman yang kaya, ia berhasil membangun reputasi sebagai seorang pemimpin yang visioner. Bagaimana perjalanan hidupnya membentuk kariernya yang gemilang? Berikut akan diulas lebih dalam mengenai profil Al Muzzammil Yusuf.
Pendidikan yang Membangun Karakter
Al Muzzammil Yusuf mengawali pendidikan dasarnya di SD Persit Tanjung Karang, diikuti dengan SMP Negeri 72 Jakarta, dan SMA Negeri 4 Jakarta. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, meraih gelar sarjana Ilmu Politik pada 1992. Selain itu, gelar magister dan doktor dalam bidang Ilmu Komunikasi Politik ia raih dari Universitas Sahid dan Universitas Indonesia.
Pendidikan formal yang didapatnya tidak hanya terbatas di dalam negeri. Ia juga memperluas wawasan internasional dengan mengikuti program Bahasa Inggris di Sydney, Australia, dan Bahasa Arab di Kairo, Mesir, masing-masing selama satu tahun. Pengalamannya ini menjadi landasan penting bagi pemikirannya yang global dan membuka peluang untuk berinteraksi dengan berbagai budaya.
Aktivisme Sosial dan Awal Karier Politik
Di luar dunia pendidikan, Al Muzzammil aktif berkontribusi pada berbagai lembaga swadaya masyarakat sebelum terjun ke politik. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Center for Middle East Studies dan aktif dalam LSM Studi Informasi dan Dunia Islam Kontemporer. Selama masa kuliah, ia dikenal sebagai Ketua Senat Mahasiswa FISIP UI dan Ketua Mushola Kampus, yang menunjukkan jiwa kepemimpinannya sejak dini.
Karier politiknya dimulai dengan terpilihnya ia sebagai anggota DPR RI dari Dapil Lampung I pada Pemilu 2004. Sejak saat itu, ia terus mendapatkan kepercayaan publik selama lima periode berturut-turut. Dalam kiprahnya di parlemen, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III dan Wakil Ketua Baleg, serta kini duduk di Komisi XIII yang memfokuskan diri pada reformasi regulasi dan hak asasi manusia.
Selain tugas-tugas formal, ia juga terlibat aktif sebagai pembicara di seminar-seminar yang membahas tema keluarga, pemuda, dan dunia Islam, serta menjadi Koordinator Kaukus Parlemen untuk Palestina antara tahun 2007 hingga 2014. Keterlibatannya dalam isu-isu internasional menonjolkan komitmennya terhadap keadilan dan kepedulian global.
Menjabat sebagai Presiden PKS
Pada 4 Juni 2025, Al Muzzammil Yusuf terpilih secara democratis sebagai Presiden PKS, menggantikan Ahmad Syaikhu. Pemilihannya berlangsung dalam proses yang melibatkan Majelis Syuro PKS dan mendapat sambutan hangat dari kader di seluruh Indonesia. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya soliditas internal partai, profesionalisme, serta pelayanan publik yang inklusif dan progresif.
Visi dan misi yang diusungnya mencerminkan keinginan untuk membawa PKS menuju arah yang lebih baik, dengan fokus pada kebutuhan masyarakat dan tantangan yang dihadapi negara. Al Muzzammil berharap untuk menjadikan PKS sebagai partai yang dekat dengan rakyat, mampu memberikan solusi nyata terhadap masalah yang ada.
Dengan latar belakang, pendidikan, serta pengalaman yang dimiliki, Al Muzzammil Yusuf diharapkan dapat membawa perubahan positif dan inovasi dalam politik Indonesia. Suksesnya dalam menjabat sebagai Presiden PKS tentunya akan sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam merangkul berbagai elemen masyarakat dan partai.