Pemerintah daerah di Lampung mengimplementasikan strategi untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, salah satunya dengan mengoptimalkan produk lokal. Langkah ini diambil guna mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah dan mengantisipasi potensi gejolak harga di pasar.
Menurut Mulyadi Irsan, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, salah satu upaya yang dilakukan adalah menerbitkan peraturan yang mengatur akses komoditas. Hal ini bertujuan untuk menjamin pasokan tetap terjaga dan memberikan prioritas kepada produk lokal.
Strategi Memprioritaskan Produk Lokal
Pemerintah daerah mengambil langkah strategis untuk memastikan ketersediaan produk lokal di pasar. Salah satu cara yang diterapkan adalah mengatur mekanisme buka tutup akses komoditas. Dengan aturan ini, diharapkan pemerintah dapat lebih mudah mengendalikan pasokan dan harga bahan pokok di pasar. Selain itu, produk lokal mendapatkan ruang yang lebih besar untuk bersaing.
Data menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan petani sangat penting. Pemerintah tidak hanya menyediakan sarana lapak, tetapi juga mendukung mobilitas produksi, serta memfasilitasi asosiasi pedagang agar suplai produk daerah tetap terjamin. Dengan demikian, akses petani dan kelompok tani ke pasar lokal akan meningkat, yang berdampak positif pada perekonomian daerah.
Operasi Pasar dan Monitoring Harga
Operasi pasar merupakan salah satu metode efektif untuk menstabilkan harga. Selain menekan harga, operasi pasar ini juga dapat merangsang perekonomian daerah, terutama yang berbasis pada produk lokal. Pemprov Lampung secara berkala melakukan pemantauan harga dan stok bahan pokok untuk menjaga kestabilan harga.
Pemerintah juga mengadakan kegiatan bazar produk pertanian dan peternakan, yang bertujuan untuk memperluas akses distribusi bagi pelaku usaha lokal. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat dengan mudah mengakses produk-produk lokal sehingga meningkatkan minat beli dan memberikan dukungan bagi perekonomian lokal.
Selanjutnya, pelaksanaan pasar lelang komoditas menjadi instrumen penting yang perlu dimanfaatkan. Dalam mekanisme ini, produsen, pelaku usaha, serta pembeli lokal dapat terhubung langsung, memperpendek rantai distribusi dan menjadikan sistem lebih efisien.
Kolaborasi antara koperasi, BUMDes, kelompok tani, dan penyuluh pertanian juga sangat krusial. Sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam mengolah bahan baku produk unggulan lokal. Dukungan antar sektor penting untuk memperkuat daya saing UMKM serta memastikan keberlanjutan pasokan bahan pokok dari tingkat hulu.
Dalam rangka meningkatkan kualitas produk, program pelatihan dan pendidikan bagi pelaku usaha lokal harus terus dilakukan. Masyarakat yang terlibat di sektor ini perlu memiliki akses terhadap pengetahuan dan keterampilan agar dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan standar dan dapat bersaing di pasar.